Let's enjoy

Minggu, 16 Maret 2014

PROSES PEMBUATAN BATIK SEDERHANA

Pada perkembangan pendidikan sekarang ini, kurikulum terus berganti sesuai dengan perubahan yang berganti begitu cepat. Hal ini akan sangat berdampak bagi seorang guru yang merupakan pelaksana utama dari proses pendidikan. Jika kita melihat dan cermati maka sekarang memang telah diterapkan kurikulum 2013 meskipun belum semua sekolah menerapkannya. Kurikulum 2013 menerapkan system pembelajaran tematik yaitu pembelajaran dengan memadukan berbagai mata pelajaran dalam satu tema sehingga pembelajaran menjadi bermakna. Dalam pembelajaran ini guru harus pintar-pintar mengaitkan berbagai pelajaran agar pembelajaran lebih terarah dan terpadu. Selain itu guru juga perlu perencanaan yang matang sebelum mengajar. Salah satu contohnya adalah memadukan pelajaran seni rupa, IPA, dan Bahasa Indonesia dengan cara pembuatan batik sederhana. Batik itu sendiri merupakan karya asli bangsa Indonesia yang perlu dilestarikan, sehingga dengan siswa belajar hal tersebut siswa akan lebih merasa memiliki atas karya seni bangsanya sendiri. Ketiga pelajaran tersebut bisa dipadukan sekaligus, yaitu dalam pelajaran seni rupa pembuatan batik dapat dijadikan sebagai ajang untuk belajar membuat motif-motif serta pemilihan warna yang padu dan indah. Dalam IPA, pembuatan batik dapat menggunakan benda-benda di lingkungan alam yang kemudian dituangkan dalam motif batik. Dalam Bahasa Indonesia, setelah pembuatan batik selesai siswa dapat membuat cerita sendiri berdasarkan hasil karyanya.
       Batik yang akan dibuat tentu bukan batik seperti batik pada umumnya, melainkan hanya batik sederhana saja. Seperti namanya batik sederhana, bahan yang digunakan juga sangat sederhana dan mudah didapat. Adapun bahan yang digunakan diantaranya lilin warna/crayon berbagai warna, cat air, kuas nomor 7, palet, dan kertas gambar. Alat yang disebutkan tadi tentu berbeda dengan alat pembuatan batik pada umumnya yang biasanya menggunakan canting maupun kain. Dalam pembuatan batik sederhana ini menggunakan pewarna yang berupa cat air dan perintang yang berupa crayon. Nantinya akan dibuktikan bahwa kedua hal tersebut tidak bisa menyatu. Adapun proses pembuatan batik sederhana tersebut yaitu :
Ø Langkah pertama, diawali dengan membuat sketsa menggunakan pensil sesuai keinginan yang akan dibuat. Bentuknya tidak harus teratur seperti batik umumnya namun bebas.
Ø Selanjutnya, beri warna dengan crayon motif-motif yang telah digambar tadi. Dalam mewarnai tidak boleh terlalu tipis dan juga tidak terlalu tebal. Pemilihan warna juga perlu diperhatikan, yaitu sebaiknya menggunakan warna yang cerah.
Ø Setelah itu barulah siapkan cat air pada palet serta kuas yang akan digunakan. Cat air akan berfungsi sebagai warna dasar yang akan mengisi daerah kertas yang kosong. Namun, warna yang digunakan harus kontras dengan warna crayon tadi agar terlihat jelas antara latar belakang dengan motif batik.
Ø Langkah terakhir tinggal menyapukan cat air tersebut ke semua permukaan gambar.

Dengan beberapa langkah tersebut sudah dapat menghasilkan batik sederhana walaupun dengan teknik sederhana. Berdasarkan proses pembuatannya, dapat dilihat bahwa penggunaan cat air pada bidang yang penuh dengan warna, maka warna pada crayon akan tetap terlihat dan tidak tertutupi oleh cat air. Sedangkan pada bidang yang kosong atau tidak tertutupi warna, cat air akan menyatu. Hal ini telah membuktikan bahwa crayon tidak bisa bersatu dengan cat air. Crayon tersebut dapat disebut perintang dan cat air sebagai pewarna dan medianya adalah kertas. Dengan pembelajaran seperti itu siswa akan dapat menemukan sendiri sifat-sifat kedua benda tersebut. Hal ini telah menunjukkan pelaksanaan kurikulum 2013 khususnya di SD.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar