Let's enjoy

Minggu, 09 Maret 2014

Kuliah Kerajinan Tangan dan Seni Rupa



Pengkategorian Seni Rupa
          Seni merupakan alat ekspresi manusia yang memiliki nilai keindahan tersendiri meskipun dalam media yang berbeda dan hasil yang berbeda. Pada perkembangannya ada teori seni rupa barat yang dibuat oleh kelas social pekota. pada umumnya seni terbagi menjadi dua yaitu seni rupa murni (fine art) dan seni rupa terapan (applied art). Seni rupa murni adalah seni rupa yang dikembangkan untuk dinikmati unsur keindahan atau estetiknya saja. Seni ini mengutamakan sifat keindahan daripada kegunaan dalam kehidupan sehari-hari. Maka dari itulah seni rupa murni sering juga disebut seni visual.  Sedangkan seni terapan adalah seni yang mengutamakan nilai fungsional disamping juga nilai seni yang dimilikinya. Namun karena adanya perbedaan kelas sosial pendapat tersebut ditentang oleh golongan pekota. pendapatnya dianggap tidak sesuai dengan pendapat golongan pedesa. Golongan pedesa jika bisa menghasilkan sebuah karya seni yang memiliki nilai keindahan maka ia sah-sah saja untuk disebut tukang, perajin dan yang lainnya. Mereka tidak akan menuntut sebutan yang macam-macam karena yang terpenting adalah hasil karya yang dibuat. Berbeda halnya halnya dengan orang pekota, jika membuat suatu karya seni maka ia harus menyebut dirinya sebagai seniman, artis, aktor dan lain sebagainya. Ia tidak menerima sebutan seperti orang pedesa karena ia merasa kelas sosialnya lebih tinggi.
          Berdasarkan perbedaan tersebut, ada sebuah pernyataan yang menyebutkan apakah hasil karya seni tersebut sama kualitasnya. Setiap orang memang memiliki kreatifitas masing-masing. Penilaian setiap orang tentang karya seni juga berbeda-beda. Maka dari itu kelas sosial bukan satu-satunya penentu baik tidaknya suatu karya. Ada golongan pedesa yang bisa menghasilkan sebuah karya yang lebih daripada golongan pekota. jika kedua golongan tersebut bertukar posisi dalam mencari objek, bukan tidak mungkin kedua golongan tersebut bisa menghasilkan karya yang sama. Sebagai contoh, golongan pedesa yang biasa melukis pemandangan, akan bisa juga melukis suasana kota yang ramai, begitu pula dengan golongan pekota yang bisa melukis pemandangan. Dapat disimpulkan sebenarnya sama saja, yang membedakan hanya kelas sosial menurut golongan tertentu. Bagi yang tidak mementingkan kelas sosial terasa sama saja.
          Berikut akan dijelaskan lebih lengkap tentang seni rupa murni dan seni rupa terapan.
1)    Seni rupa murni (fine art)
Seni yang mengutamakan keindahan, contohnya :
ü  Seni lukis
ü  Seni patung
ü  Seni arsitektur
ü  Seni pahat
ü  Seni graffiti
ü  Seni kaligrafi
ü  Seni dekorasi
ü  Seni grafis
ü  Seni fotografi
ü  Seni ukir dan lain sebagainya

2)    Seni rupa terapan (applied art)
Seni yang mengutamakan fungsional, contohnya:
ü  Seni bangun
ü  Seni tenun
ü  Seni kriya
ü  Seni batik
ü  Baliho
ü  Seni reklame
ü  Seni fotografi
ü  Seni ukir dan lain sebagainya
Dalam contoh kedua jenis seni rupa tersebut, ada seni yang memiliki dua fungsi sekaligus. Karena seni tersebut memiliki unsur keindahan dan memiliki unsur fungsional juga. Pada penerapannya sekarang di sekolah, seni rupa lebih mengacu pada seni budaya yang biasanya menyangkut lebih dari satu hal. Namun hal ini sering terjadi perubahan seiring dengan berubahnya system belajar yang berupa kurikulum di sekolah. Dapat diambil contoh, dulu pernah diterapkan mata pelajaran kertangkes (kerajinan tangan dan kesenian),  namun berupah menjadi kesenian, atau seni budaya. Sebenarnya hal ini sedikit membingungkan bagi guru terutama di SD.
          Berbicara mengenai seni rupa di SD maka sangat perlu dibahas lebih mendalam tentang seni rupa anak-anak. Berikut penjelasannya.
SENI RUPA ANAK-ANAK
          Pada umumnya semua anak bisa menggambar, bahkan yang memiliki keterbelakangan mental sekalipun dan semua anak memang melalui tahap ini. Menggambar memiliki banyak fungsi bagi anak-anak diantaranya dapat mendeteksi kelainan pada anak serta gangguan pikiran yang dialami anak yang biasanya ia tuangkan di gambar. Selain itu juga dapat menentukan umur anak karena pada umumnya gambar anak akan berbeda sesuai dengan tingkatan umur anak. Disinilah seorang guru harus bisa menilai dengan baik hasil karya anak. Jangan sampai tidak memberika apresiasi yang positif pada anak yang dapat menyebabkan semangatnya turun. Gambar pada anak memang bertahap sebagai bentuk perkembangan. Misalnya, saat ia TK ia otomatis akan dapat menggambar gunung, entah itu berasal dari penglihatan sendiri maupun contoh dari temannya dan saat proses itu berlangsung anak akan memanfaatkan alat yang ada di sekitarnya. Namun hal tersebut juga perlu pengawasan khusus dari orang tua.
Demikianlah pembahasan mengenai pengkategorian seni rupa serta seni rupa anak-anak. Semoga postingan ini bermanfaat.
BY : NI PUTU EKA MAHENDRAWATI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar