Pada perkembangan
pendidikan sekarang ini, kurikulum terus berganti sesuai dengan perubahan yang
berganti begitu cepat. Hal ini akan sangat berdampak bagi seorang guru yang
merupakan pelaksana utama dari proses pendidikan. Jika kita melihat dan cermati
maka sekarang memang telah diterapkan kurikulum 2013 meskipun belum semua
sekolah menerapkannya. Kurikulum 2013 menerapkan system pembelajaran tematik
yaitu pembelajaran dengan memadukan berbagai mata pelajaran dalam satu tema
sehingga pembelajaran menjadi bermakna. Dalam pembelajaran ini guru harus
pintar-pintar mengaitkan berbagai pelajaran agar pembelajaran lebih terarah dan
terpadu. Selain itu guru juga perlu perencanaan yang matang sebelum mengajar.
Salah satu contohnya adalah memadukan pelajaran seni rupa, IPA, dan Bahasa
Indonesia dengan cara pembuatan batik sederhana. Batik itu sendiri merupakan
karya asli bangsa Indonesia yang perlu dilestarikan, sehingga dengan siswa
belajar hal tersebut siswa akan lebih merasa memiliki atas karya seni bangsanya
sendiri. Ketiga pelajaran tersebut bisa dipadukan sekaligus, yaitu dalam
pelajaran seni rupa pembuatan batik dapat dijadikan sebagai ajang untuk belajar
membuat motif-motif serta pemilihan warna yang padu dan indah. Dalam IPA,
pembuatan batik dapat menggunakan benda-benda di lingkungan alam yang kemudian
dituangkan dalam motif batik. Dalam Bahasa Indonesia, setelah pembuatan batik
selesai siswa dapat membuat cerita sendiri berdasarkan hasil karyanya.
Batik
yang akan dibuat tentu bukan batik seperti batik pada umumnya, melainkan hanya
batik sederhana saja. Seperti namanya batik sederhana, bahan yang digunakan
juga sangat sederhana dan mudah didapat. Adapun bahan yang digunakan
diantaranya lilin warna/crayon berbagai warna, cat air, kuas nomor 7, palet,
dan kertas gambar. Alat yang disebutkan tadi tentu berbeda dengan alat
pembuatan batik pada umumnya yang biasanya menggunakan canting maupun kain. Dalam
pembuatan batik sederhana ini menggunakan pewarna yang berupa cat air dan
perintang yang berupa crayon. Nantinya akan dibuktikan bahwa kedua hal tersebut
tidak bisa menyatu. Adapun proses pembuatan batik sederhana tersebut yaitu :
Ø
Langkah pertama, diawali dengan membuat sketsa menggunakan
pensil sesuai keinginan yang akan dibuat. Bentuknya tidak harus teratur seperti
batik umumnya namun bebas.
Ø
Selanjutnya, beri warna dengan crayon motif-motif yang
telah digambar tadi. Dalam mewarnai tidak boleh terlalu tipis dan juga tidak
terlalu tebal. Pemilihan warna juga perlu diperhatikan, yaitu sebaiknya
menggunakan warna yang cerah.
Ø
Setelah itu barulah siapkan cat air pada palet serta kuas
yang akan digunakan. Cat air akan berfungsi sebagai warna dasar yang akan
mengisi daerah kertas yang kosong. Namun, warna yang digunakan harus kontras
dengan warna crayon tadi agar terlihat jelas antara latar belakang dengan motif
batik.
Ø
Langkah terakhir tinggal menyapukan cat air tersebut ke
semua permukaan gambar.
Dengan beberapa langkah tersebut sudah dapat
menghasilkan batik sederhana walaupun dengan teknik sederhana. Berdasarkan
proses pembuatannya, dapat dilihat bahwa penggunaan cat air pada bidang yang
penuh dengan warna, maka warna pada crayon akan tetap terlihat dan tidak
tertutupi oleh cat air. Sedangkan pada bidang yang kosong atau tidak tertutupi
warna, cat air akan menyatu. Hal ini telah membuktikan bahwa crayon tidak bisa
bersatu dengan cat air. Crayon tersebut dapat disebut perintang dan cat air
sebagai pewarna dan medianya adalah kertas. Dengan pembelajaran seperti itu siswa akan dapat menemukan sendiri sifat-sifat kedua benda tersebut. Hal ini telah menunjukkan pelaksanaan kurikulum 2013 khususnya di SD.
|
Minggu, 16 Maret 2014
PROSES PEMBUATAN BATIK SEDERHANA
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar